8 years old preachers pray for Muslims in 2007
Pengkhotbah-pengkhotbah berusia 8 tahun yang berdoa bagi kaum Muslim
In 2007 in the town of Poso, Sulawesi, Indonesia two very young preachers prayed for the lame and the sick, and God healed them.
Pada tahun 2007 di kota Poso, Sulawesi, Indonesia dua orang pengkhotbah yang masih sangat muda berdoa untuk orang-orang lumpuh dan sakit, dan Allah menyembuhkan orang-orang itu.
[Learn more about God's awesome movement especially through Selvyn
in the previous postings of this series of Sulawesi!]
[Pelajarilah lebih lanjut mengenai gerakan Allah yang dahsyat
secara khusus melalui Selvyn dalam
postingan-postingan sebelumnya dari serial Sulawesi ini!]
in the previous postings of this series of Sulawesi!]
[Pelajarilah lebih lanjut mengenai gerakan Allah yang dahsyat
secara khusus melalui Selvyn dalam
postingan-postingan sebelumnya dari serial Sulawesi ini!]
[The Script / Naskah]
Christian World News
Reporter 1: Muslims - Christians violence has racked Indonesian Central Sulawesi. In the town of Poso, people are hearing a message of reconciliation from an unusual source, an 8 year boy!
Reporter 1: Muslims - Christians violence has racked Indonesian Central Sulawesi. In the town of Poso, people are hearing a message of reconciliation from an unusual source, an 8 year boy!
Reporter 1: Kekerasan antara kaum Muslim - Kristen telah menyiksa Indonesia, Sulawesi Tengah. Di kota Poso,
orang-orang sedang mendengarkan suatu pesan rekonsiliasi
dari suatu narasumber yang tidak biasa,
seorang bocah laki-laki berumur 8 tahun!
R2: An 8 year boy!
And because of this, the villages in this conflict area, once consumed by bloodshed, well, they are now being transformed. Asia Correspondent Lucille Talusan brings us this exclusive report.
orang-orang sedang mendengarkan suatu pesan rekonsiliasi
dari suatu narasumber yang tidak biasa,
seorang bocah laki-laki berumur 8 tahun!
R2: An 8 year boy!
And because of this, the villages in this conflict area, once consumed by bloodshed, well, they are now being transformed. Asia Correspondent Lucille Talusan brings us this exclusive report.
R2: Seorang bocah laki-laki berumur 8 tahun!
Dan oleh karena itu, desa-desa yang berada di area konflik ini, yang telah dilanda oleh pertumpahan darah, sekarang sedang diubahkan. Koresponden Asia Lucille Talusan membawakan kepada kita laporan eksklusif ini.
Dan oleh karena itu, desa-desa yang berada di area konflik ini, yang telah dilanda oleh pertumpahan darah, sekarang sedang diubahkan. Koresponden Asia Lucille Talusan membawakan kepada kita laporan eksklusif ini.
R3: Terrorists bombings, beheadings and raids on villages by Islamic jihadists have plagued the people of Central Sulawesi Indonesia in recent years. Hundreds have died and thousands more have been forced from their homes.
R3: Pengeboman-pengeboman, pemenggalan-pemenggalan kepala dan serangan-serangan para teroris di perkampungan
oleh jihadis Islamik telah menjadi petaka bagi orang-orang Sulawesi Tengah Indonesia dalam tahun-tahun belakangan.
Ratusan jiwa telah tewas dan ribuan lainnya dipaksa pergi dari rumah-rumah mereka.
[Lucille Talusan, Asia Correspondent, CBN News]
"This is only one of the 500 Christian homes that were burned by Muslim Jihadists at the end of year 2000. This small town of Poso has always been dreaded because of the bombings and the massacres brought about by the conflict between the Christians and the Moslems. But today that image of chaos is fast changing, because of a spiritual revival taking place amazingly led by two 8-year-old kids."
"Ini hanyalah salah satu dari 500 rumah orang Kristen yang dibakar oleh Jihadis Muslim pada penghujung tahun 2000. Kota kecil Poso ini telah selalu dicekam ketakutan karena pengeboman-pengeboman dan pembunuhan-pembunuhan secara kejam dan secara besar-besaran yang dihasilkan oleh konflik antara kaum Kristen dengan kaum Muslim. Namun hari ini gambaran kekalutan tersebut sedang berubah dengan pesat, karena terjadinya suatu kebangunan rohani besar yang secara mengagumkan dipimpin oleh dua anak berusia 8 tahun..
oleh jihadis Islamik telah menjadi petaka bagi orang-orang Sulawesi Tengah Indonesia dalam tahun-tahun belakangan.
Ratusan jiwa telah tewas dan ribuan lainnya dipaksa pergi dari rumah-rumah mereka.
[Lucille Talusan, Asia Correspondent, CBN News]
"This is only one of the 500 Christian homes that were burned by Muslim Jihadists at the end of year 2000. This small town of Poso has always been dreaded because of the bombings and the massacres brought about by the conflict between the Christians and the Moslems. But today that image of chaos is fast changing, because of a spiritual revival taking place amazingly led by two 8-year-old kids."
"Ini hanyalah salah satu dari 500 rumah orang Kristen yang dibakar oleh Jihadis Muslim pada penghujung tahun 2000. Kota kecil Poso ini telah selalu dicekam ketakutan karena pengeboman-pengeboman dan pembunuhan-pembunuhan secara kejam dan secara besar-besaran yang dihasilkan oleh konflik antara kaum Kristen dengan kaum Muslim. Namun hari ini gambaran kekalutan tersebut sedang berubah dengan pesat, karena terjadinya suatu kebangunan rohani besar yang secara mengagumkan dipimpin oleh dua anak berusia 8 tahun..
"The miracle is so real and right in front of us. But why is that we don't believe?", Moko, the boy preacher, addressed the crowd who listened to him intently.
"Mujizat begitu nyata dan tepat di depan mata kita. Namun mengapakah kita tidak percaya?", kata Moko, si bocah pengkhotbah, kepada kerumunan orang banyak yang mendengarkan dia dengan penuh perhatian."
After winning a preaching contest last December, Moko travelled to nearby towns to preach God's Word to the people. While the people worship, Moko's friend, Selvyn, prays for a touch from God. Muslims, like Baharuddin, have experienced miraculous healings.
Sesudah memenangkan suatu lomba berkhotbah pada bulan Desember lalu, Moko melakukan perjalanan ke kota-kota di sekitarnya untuk mengkhotbahkan Firman Tuhan kepada orang-orang. Sementara orang-orang menyembah, teman Moko, Selvyn, berdoa bagi suatu jamahan Tuhan. Orang-orang Muslim, seperti Baharuddin, telah mengalami kesembuhan-kesembuhan yang ajaib.
[Learn more about God's awesome movement especially through Selvyn in the previous postings of this series of Sulawesi!]
[Pelajarilah lebih lanjut mengenai gerakan Allah yang dahsyat secara khusus melalui Selvyn dalam postingan-postingan sebelumnya dari serial Sulawesi ini!]
Sesudah memenangkan suatu lomba berkhotbah pada bulan Desember lalu, Moko melakukan perjalanan ke kota-kota di sekitarnya untuk mengkhotbahkan Firman Tuhan kepada orang-orang. Sementara orang-orang menyembah, teman Moko, Selvyn, berdoa bagi suatu jamahan Tuhan. Orang-orang Muslim, seperti Baharuddin, telah mengalami kesembuhan-kesembuhan yang ajaib.
[Learn more about God's awesome movement especially through Selvyn in the previous postings of this series of Sulawesi!]
[Pelajarilah lebih lanjut mengenai gerakan Allah yang dahsyat secara khusus melalui Selvyn dalam postingan-postingan sebelumnya dari serial Sulawesi ini!]
[Baharuddin, Muslim who was healed]
"I saw the lame walk and I saw with my own eyes the blind can see.
I also prayed and now I can walk by my self."
[Baharuddin, Muslim yang telah disembuhkan]
"Saya melihat yang lumpuh berjalan dan saya melihat dengan mata saya sendiri yang buta bisa melihat. Saya juga berdoa dan kemudian saya sekarang bisa berjalan sendiri."
Baharuddin had a stroke in 2002. Since then, he says, he always felt dizzy and very weak. He always needed someone to help him walk.
Baharuddin mengalami suatu stroke pada tahun 2002. Semenjak itu katanya ia selalu pusing dan sangat lemah. Ia selalu membutuhkan orang lain untuk menolong ia berjalan.
[Baharuddin:] "My faith was increased because I saw the miracles. They just said God loves us and He sent Isa, Jesus, to heal us
and I believe that."
[Baharuddin:] "Iman saya bertumbuh karena saya melihat mujizat-mujizat. Mereka hanya berkata bahwa Tuhan mengasihi kita dan Dia mengirim Isa, Yesus, untuk menyembuhkan kita
dan saya mempercayainya"
and I believe that."
[Baharuddin:] "Iman saya bertumbuh karena saya melihat mujizat-mujizat. Mereka hanya berkata bahwa Tuhan mengasihi kita dan Dia mengirim Isa, Yesus, untuk menyembuhkan kita
dan saya mempercayainya"
Aside from physical healing, Moko also preaches about the healing of his homeland, Poso. Moko and Selvyn are among the refugees
whose houses were burned.
Selain kesembuhan jasmani, Moko juga berkhotbah mengenai kesembuhan (pemulihan) kampung halamannya, Poso.
Moko dan Selvyn termasuk di antara para pengungsi
yang rumah-rumahnya telah dibakar.
[Adlan Moko Molewe, 8 years old preacher]
"I think the Lord wants us to have peace in Poso. There should be no division, especially in the church. The Lord want us to have one heart. We should love one another."
[Adlan Moko Molewe, pengkhotbah berusia 8 tahun]
"Saya tahu Tuhan ingin kami berdamai di Poso. Seharusnya tidak ada perpecahan, khususnya di dalam gereja. Tuhan ingin kita bersehati. Kita seharusnya mengasihi satu dengan yang lain."
Moko also share his views of how to stop corruption which is rampant in Indonesia. "In the Bible we pray the Lord's prayer, "Give us our daily bread." We can only have enough for the day. Don't be greedy and ask for more. Just ask for today"
Moko juga membagikan pandangannya mengenai bagaimana menghentikan korupsi yang merajalela di Indonesia.
"Dalam Alkitab kita mendoakan Doa Tuhan (Doa Bapa Kami), "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." Kita hanya bisa memiliki yang secukupnya untuk hari itu. Jangan rakus dan meminta lebih. Mintalah untuk hari ini saja."
When asked how he prepares his message, "I just pray and ask the strength from the Lord, so I can preach to the people because I know I can not do it without the help of God. And I always read the Bible."
Ketika ditanya bagaimana ia menyiapkan khotbahnya,
"Saya hanya berdoa dan meminta kekuatan dari Tuhan, sehingga saya bisa berkhotbah kepada orang-orang, karena saya tahu say tidak bisa melakukannya tanpa pertolongan Tuhan.
Dan saya selalu membaca Alkitab."
According to Moko's parents, it has always been the practice in their family to read the Bible everyday.
Selvyn and Moko are glad they are being used by God, but they also see the importance of education.
Menurut orangtua Moko, membaca Alkitab setiap hari telah selalu dipraktekkan di dalam keluarga mereka.
Selvyn dan Moko senang karena mereka dipakai Tuhan, namun mereka juga mengerti pentingnya pendidikan.
Selvyn and Moko are glad they are being used by God, but they also see the importance of education.
Menurut orangtua Moko, membaca Alkitab setiap hari telah selalu dipraktekkan di dalam keluarga mereka.
Selvyn dan Moko senang karena mereka dipakai Tuhan, namun mereka juga mengerti pentingnya pendidikan.
"I do the Word of God, but when I get home, I go to school.
I do what I have to do as a child."
Moko and Selvyn are guided by Reverend Rinaldy Damanik, a human right and peace advocate and pastor of Sulawesi Christian Church.
"Saya melakukan Firman Tuhan, tapi ketika saya pulang, saya ke sekolah. Saya lakukan apa yang harus saya lakukan sebagai seorang anak."
Moko dan Selvyn dibimbing oleh Pendeta Rinaldy Damanik, seorang pembela hak azasi manusia dan perdamaian dan pendeta Gereja Kristen Sulawesi Tengah.
I do what I have to do as a child."
Moko and Selvyn are guided by Reverend Rinaldy Damanik, a human right and peace advocate and pastor of Sulawesi Christian Church.
"Saya melakukan Firman Tuhan, tapi ketika saya pulang, saya ke sekolah. Saya lakukan apa yang harus saya lakukan sebagai seorang anak."
Moko dan Selvyn dibimbing oleh Pendeta Rinaldy Damanik, seorang pembela hak azasi manusia dan perdamaian dan pendeta Gereja Kristen Sulawesi Tengah.
[Rev. Rinaldy Damanik, Sulawesi Christian Church]
"I believe God is using the children to call for repentance and great transformation in Poso. We can say this is the seed of the blood of the martyrs in Poso, their blood poured out in Poso land is now bearing fruit through Moko and Selvyn."
[Pdt. Rinaldy Damanik, Gereja Kristen Sulawesi Tengah] "Saya percaya Allah sedang memakai anak-anak ini untuk menyerukan pertobatan dan transformasi yang besar di Poso.
Kita bisa katakan ini adalah benih dari darah para martir di Poso, darah mereka yang telah tercurah di tanah Poso sekarang ini menghasilkan buah melalui Moko dan Selvyn."
[Read a report about the family's response to the martyrdom here]
And the result is a more peaceful province.
Dan hasilnya adalah suatu propinsi yang lebih damai.
[Baharuddin] I saw how Christian people treat us nicely, even if we are Muslims.. I told my friends, "You see, it is possible for Christians and Muslims to live harmoniously""
[Baharuddin] "Saya telah melihat bagaimana orang-orang Kristen memperlakukan kami dengan baik, meskipun kami adalah orang-orang Muslim.. Saya katakan kepada teman-teman saya, "Kamu lihat, adalah mungkin untuk kaum Kristen dan kaum Muslim untuk hidup secara harmonis""
(Lucille Talusan, CBN News, Central Sulawesi Indonesia)
R2: "Thank you, Lucille. An 8 years old is winning people to Christ, but he still has homeworks, how about that?"
R1: ".. But ".. out of the mouth of babes ..""
R2: That's right. Incredible!"
R1: "That's right! [Just ahead a Christian World News that ...]"
R2: "Terima kasih, Lucille. Seorang anak berusia 8 tahun memenangkan jiwa-jiwa untuk Kristus, tapi dia masih melakukan PRnya, bagaimana menurutmu?"
R1: ".. Namun ".. dari mulut bayi-bayi ..""
R2: "Betul. Luar biasa!"
R1: "Betul!
[Selanjutnya adalah suatu berita Christian World yang ... ]"
Be blessed more by reading all of this Sulawesi series!
Diberkatilah lebih lagi dengan membaca seluruh serial Sulawesi ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar