(Christianity Is Moving West Again - To Asia!)
Oleh : Rick Joyner
Ada pepatah yang mengandung
suatu wawasan penting : "Di
Yerusalem, Kekristenan menjadi suatu agama. Di Yunani, itu menjadi suatu
filsafat. Di Roma, itu menjadi sebuah lembaga. Di Inggris, itu menjadi suatu tradisi, dan di Amerika, itu menjadi suatu perusahaan."
Ada beberapa kebenaran di dalamnya, dan tidak semuanya buruk atau tidak disengaja. Budaya ciptaan baru yang adalah untuk diterima oleh semua bangsa itu dimaksudkan untuk menerima dari semua bangsa juga. Ini tidak berarti bahwa prinsip dasar iman itu harus diubah, tetapi bahwa Injil akan membantu menerapkan yang terbaik dari semua bangsa kepada suatu budaya yang akan menjadi jalan raya yang tentangnya Yesaya bicarakan akan dibangun untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan.
Akan tetapi, beberapa dari yang terburuk dari bangsa-bangsa ini juga ikut masuk ke dalam tenunan Kekristenan dan merusak penerapan Injil pada suatu tingkat. Setiap kali pusat gravitasi bagi kemajuan Gereja berpindah, akan ada beberapa pemurnian, tapi tidak menyeluruh. Dalam Gereja Amerika, kita telah mencerminkan beberapa dari yang terbaik dan yang terburuk dari agama, filsafat, lembaga, tradisi dan bisnis, semua bercampur bersama-sama.
Ada beberapa kebenaran di dalamnya, dan tidak semuanya buruk atau tidak disengaja. Budaya ciptaan baru yang adalah untuk diterima oleh semua bangsa itu dimaksudkan untuk menerima dari semua bangsa juga. Ini tidak berarti bahwa prinsip dasar iman itu harus diubah, tetapi bahwa Injil akan membantu menerapkan yang terbaik dari semua bangsa kepada suatu budaya yang akan menjadi jalan raya yang tentangnya Yesaya bicarakan akan dibangun untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan.
Akan tetapi, beberapa dari yang terburuk dari bangsa-bangsa ini juga ikut masuk ke dalam tenunan Kekristenan dan merusak penerapan Injil pada suatu tingkat. Setiap kali pusat gravitasi bagi kemajuan Gereja berpindah, akan ada beberapa pemurnian, tapi tidak menyeluruh. Dalam Gereja Amerika, kita telah mencerminkan beberapa dari yang terbaik dan yang terburuk dari agama, filsafat, lembaga, tradisi dan bisnis, semua bercampur bersama-sama.
Banyak yang telah belajar untuk mengambil yang terbaik dan meninggalkan sisanya. Beberapa ekspresi Kekristenan yang paling luar biasa melalui Gereja sekarang ditemukan di Amerika, demikian juga beberapa dari mungkin yang terburuk. Banyak orang Kristen dari seluruh dunia datang untuk belajar dari gereja-gereja di Amerika dan telah mengambil apa yang mereka pelajari kembali ke negara mereka.
Banyak dari mereka ini melakukan pekerjaan besar dengan menyaring apa yang tidak harus diterapkan di negara asal mereka dan telah mendirikan karya-karya yang benar-benar hebat. Sekarang banyak orang Amerika, dan dari bangsa-bangsa lain, akan datang kepada mereka untuk belajar. Pertukaran tempat ini telah meningkat secara dramatis dalam jaman perjalanan dan komunikasi mudah ini. Untuk alasan ini, ada gereja-gereja yang benar-benar maju luar biasa bertumbuh di seluruh dunia.
Gereja di Asia
Selagi pusat gravitasi Kekristenan bergerak ke barat dari Jerusalem (selama abad terakhir tampaknya berpusat di Amerika, meskipun beberapa karya terbesar dan kebangunan rohani terjadi di tempat lain), pusat ini sebentar lagi akan membuat lompatan besar lain ke barat. Pusat gravitasi Kekristenan akan pindah ke Asia. Kemudian dia akan menemukan jalan kembali ke Yerusalem. (Foto commons.wikimedia.org)
Jadi apa yang akan menjadi kontribusi Asia bagi Kekristenan? Untuk satu hal,
itu akan berupa suatu filter
yang menghilangkan banyak kotoran yang ditambahkan kepada Kekristenan oleh budaya lain yang telah mempengaruhnya. Mereka akan melakukan suatu pekerjaan yang lebih baik dalam memegang yang baik dan menghapus yang buruk. Ini bukan semua yang akan mereka lakukan, tapi itu akan menjadi
kontribusi utama. Kita dapat mengharapkan untuk mulai
mendengar dua pertanyaan besar dari Asia:
"Apakah Injil yang murni itu?"
"Apakah ekspresi termurni dari Kekristenan?"
Kemudian kita akan melihat suatu pengejaran yang tanpa
henti terhadap hal-hal ini.
Sejarah Kekristenan
Kita telah membahas unsur-unsur kebenaran dalam pepatah, "Di Yerusalem, Kekristenan menjadi suatu agama. Di Yunani, itu menjadi suatu filsafat. Di Roma, itu menjadi sebuah lembaga. Di Inggris, itu menjadi suatu tradisi, dan di Amerika, itu menjadi suatu perusahaan." Tidak semuanya buruk ataupun tidak disengaja. Budaya Kekristenan yang adalah untuk diterima oleh semua bangsa itu dimaksudkan untuk menerima dari semua bangsa juga.
Meski begitu, ekspresi Kekristenan telah mengambil banyak muatan dari perjalanannya melalui bangsa-bangsa, muatan-muatan yang perlu untuk disingkirkan. Sebagian besar penyingkiran ini akan terjadi selagi pusat gravitasi Kekristenan menuju ke Asia. Satu hal yang dapat kita harapkan untuk melihat adalah Asia menjadi filter besar yang menghilangkan banyak ketidakmurnian yang ekspresi Kekristenan telah ambil. Ini akan berasal dari salah satu kekuatan besar dari budaya Asia – penghormatannya terhadap sejarah. Mereka akan cenderung untuk kembali ke akar iman, kepada bentuk termurninya, dan merangkulnya lebih dari pada semua tren dan mode yang telah ditambahkan.
Sebagaimana kita lihat dalam sejarah Kekristenan, kita juga dapat mengetahui bahwa pusatnya akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain pada tingkat-tingkat yang berbeda. Kekristenan berpusat di Yerusalem hanya selama beberapa tahun. Kemudian menetap di Yunani, atau lebih akurat, dimana kebudayaan Yunani bersifat dominan termasuk Asia Kecil atau yang sekarang Turki modern. Ini adalah wilayah dari Tujuh Gereja kitab Wahyu dan Konstantinopel, salah satu yang paling berpengaruh dari semua kota Kristen, di mana Kekristenan tinggal selama berabad-abad.
Roma muncul sebagai pusat gravitasi dominan, sebagai tandingan bagi Konstantinopel, dan memegang posisi dominan dalam kekristenan Eropa selama lebih dari seribu tahun. Kemudian Jerman dan Swiss menjadi dua pusat yang paling kuat dari gereja yang lebih maju dengan lahirnya Reformasi Protestan.
Waktu Amerika sebagai pusat gereja yang maju telah menjadi singkat, tapi kuat. Ini adalah sifat khas dari inovasi dan inisiatif Amerika yang dikenal. Kegerakan Injili, Pantekosta, Karismatik dan Gelombang Ketiga semuanya dilahirkan di Amerika, ataupun dengan cepat menemukan rumah yang mau menerimanya di sana. Banyak kegerakan lainnya yang lebih kecil tetapi sangat berpengaruh yang bergerak darinya.
Namun banyak masalah dan ajaran sesat yang berputar dari kegerakan-kegerakan ini juga, mungkin dikarenakan kelemahan besar Gereja di Amerika –kurangnya pengabdian untuk mengenal dan memahami pelajaran-pelajaran sejarah. Untuk semua pembicaraannya tentang pengabdian kepada kebenaran Alkitab, penelitian telah mengungkapkan bahwa bahkan dalam gerakan Injili, kurang dari 10 % memiliki suatu pandangan dunia yang Alkitabiah. Ini buruk, tapi tidak mengejutkan.
DNA Amerika adalah dari para pelopor dan pengambil risiko –mereka selalu berusaha memperluas batas-batas dan melihat ke masa depan. Orang-orang semacam itu tidak mudah untuk berhenti dan melihat ke belakang ke dalam sejarah, atau mengambil banyak waktu pada pekerjaan yang lambat dan membosankan dalam meletakkan fondasi-fondasi yang kuat. Oleh karena itu, tampaknya pas bahwa pusat gravitasi Kekristenan sedang bergerak menuju ke suatu budaya di mana pelajaran-pelajaran sejarah begitu dihormati. Keseimbangan itu memang diperlukan.
Tentu saja, selama abad terakhir beberapa kebangunan rohani terbesar dalam sejarah dimulai di Amerika Selatan dan Tengah, serta Afrika. Kontribusi-kontribusi mereka telah besar dan kemungkinan bahkan akan semakin besar di masa depan. Paradigma-paradigma untuk memahami sejarah seperti itu tidak pernah benar-benar halus atau sempurna, tetapi pusat-pusat dari mana telah berasal pengaruh-pengaruh terbesar dan terlama berada sebagian besar di belahan bumi utara, dan berpindah dari timur menuju barat.
Pusat Kekristenan
Tuhan berkata bahwa akhir zaman adalah musim panen. Penuaian terbesar sepanjang masa sedang mulai, tetapi juga ada yang lebih dari ini. Panen adalah ketika semua bibit yang telah ditanam telah matang. Bahkan selagi pusat Kekristenan bergerak menuju Asia, kita bisa mengharapkan semua rumah iman lainnya untuk tiba kepada kedewasaan yang lebih matang. Hanya karena pusat gravitasi mungkin telah berpindah ke tempat lain, itu tidak berarti bahwa kontribusi mereka sudah berakhir.
Berapa lamakah pusat Kekristenan akan menetap di Asia? Apakah mungkin bahwa kontribusi mereka, yang berakar pada sejarah yang dalam dan panjang, dapat dikerjakan dengan cepat? Terlepas dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan, pusat gravitasi Kekristenan akan kembali ke Yerusalem sebelum akhir itu tiba. Pada saat itu, kita bisa mengharapkan Yesaya 19:19-25 untuk digenapi.
Yes 19 (TB):
19
Pada waktu itu akan ada mezbah bagi TUHAN di tengah-tengah tanah Mesir dan tugu
peringatan bagi TUHAN pada perbatasannya. 20 Itu akan menjadi tanda
kesaksian bagi TUHAN semesta alam di tanah Mesir: apabila mereka berseru kepada
TUHAN oleh karena orang-orang penindas, maka Ia akan mengirim seorang
juruselamat kepada mereka, yang akan berjuang dan akan melepaskan mereka. 21
TUHAN akan menyatakan diri kepada orang Mesir, dan orang Mesir akan mengenal
TUHAN pada waktu itu; mereka akan beribadah dengan korban sembelihan dan korban
sajian, dan mereka akan bernazar kepada TUHAN serta membayar nazar itu. 22
“TUHAN akan menghajar orang Mesir, akan menghajar dan menyembuhkan; dan mereka
akan berbalik kepada TUHAN dan Ia akan mengabulkan doa mereka serta
menyembuhkan mereka.” 23 Pada
waktu itu akan ada jalan raya dari Mesir ke Asyur, sehingga orang Asyur dapat
masuk ke Mesir dan orang Mesir ke Asyur, dan Mesir akan beribadah bersama-sama
Asyur. 24 Pada waktu itu
Israel akan menjadi yang ketiga di samping Mesir dan di samping Asyur, suatu
berkat di atas bumi, 25 yang
diberkati oleh TUHAN semesta alam dengan berfirman: "Diberkatilah Mesir,
umat-Ku, dan Asyur, buatan tangan-Ku, dan Israel, milik pusaka-Ku."
*Original English link: Elijah List Newsletter, June 2, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar